Tentang Rasialisme

Saya pernah merasakan bagaimana tidak nyamannya menjadi suku minoritas.

Bahkan sampai saat inipun, saat sudah berada di Indonesia, terkadang saya masih merasakan adanya sedikit tindakan Rasialis yang tidak menyamankan menjadi salah satu suku di Indonesia. 

Tindakan Rasialis yang saya alami waktu itu adalah saat saya merantau ke Australia untuk menimba ilmu. 
Tindakan rasialis ini, memang dilakukan oleh sebagian kecil masyarakat Australia, jadi bukan keseluruhan masyarakat Australia membenci orang Asia. 

Karena perasaan tidak nyaman, perasaan dibenci dan tidak disukai oleh kaum mayoritas, terkadang membuat kita merasa serba salah. 

Olehnya itu, saya secara pribadi tidak setuju jika ada orang yang menyebar kebencian atas nama rasialisme atau sukuisme. Apalagi jika hal itu tejadi di Indonesia, negeri yang Bhinneka Tunggal Ika. 

Orang-orang yang menyebar kebencian terhadap kaum minoritas adalah orang-orang yang tidak menghargai "hasil karya" Allah. Karena setiap manusia sebenarnya diciptakan suci dan mulia apapun suku atau rasnya. 

Tindakan rasialis yang dilakukan di Australia, biasanya dilakukan oleh anak-anak remaja yang belum dewasa. Dan inipun saya anggap wajar, karena mereka masih anak-anak, yang memiliki tingkat akal dan perasaan yang masih labil. 

Namun, yang terkadang saya sayangkan, jika tindakan rasialis terjadi diantara sesama suku-suku di Indonesia. Yang notabene adalah orang-orang Indonesia sendiri.

Orang-orang dewasa yang berpendidikan tinggi yang semestinya mengajarkan kebaikan malah menyebar kebencian. Dengan menyebut suku tertentu dengan "positioning" yang jelek dan kurang baik.  Padahal setiap suku atau negara tidak mencerminkan sama sekali dengan individu tertentu. Bintang boleh sama tapi tabiat dan sifat seseorang berbeda-beda, tidak dapat kita generalisir semua. 

Sewaktu di Australia, orang Indonesia dianggap adalah orang yang suka mencuri dan kurang beradab karena banyaknya terjadi tindakan pencurian di Indonesia. 

Namun, saya tanyakan kepada orang Indonesia adakah yang mau disebut pencuri. Dan apakah kita memang sering mencuri seperti yang di"positioning"kan oleh negara lain?. Padahal, di Indonesia sama dengan di Australia kitapun tidak suka dengan tindakan pencuri atau koruptor. 

Jika negara lain, tidak mengenal kita. Itu adalah hal wajar, dan butuh waktu lama untuk membuktikannya bahwa kita bukanlah bangsa yang suka mengambil hak orang lain.  

Inti pemikiran saya adalah, bahwa orang-orang yang menyebar kebencian, sebaiknya diberi pelajaran berharga. 

Dalam hukum di Indonesia, bahkan telah diatur orang-oang yang menyebar kebencian walaupun lewat internet akan mendapatkan sanksi hukum. 

Perbuatan yang dilarang dalam Pasal 28 ayat (2) UU ITE ialah dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan atau SARA.
Bunyi Pasal 28 ayat (2) UU ITE adalah sebagai berikut:
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Jika sudah ada payung hukum ini, maka setiap orang akan berpikir dua kali untuk menyebar kebencian bahkan lewat media sosial.

Mereka sebaiknya dikumpulkan dan diharapkan berinteraksi dengan suku-ras lain dan belajar saling menghargai dan saling menyayangi sebagai sesama makhlukNya.

Mereka sebenarnya tidak mengetahui bagaimana rasanya menjadi berbeda dan menjadi minoritas. Jadi dengan mudahnya menyebar kebencian, agar disukai oleh sesama suku/rasnya sendiri. Namun tindakan ini tidak gentle dan serasa menari diatas penderitaan orang lain.  

Orang-orang ini, sebaiknya belajar bagaimana menghargai suku atau ras lain yang tidak sama dengannya.
Belajar melihat perbedaan dan belajar menghargai perbedaan. 

Mari kita ajarkan orang-orang yang menyebar kebencian dengan memberi kebaikan yang lebih kepadanya, karena sesungguhnya dialah sebenarnya yang membutuhkan cinta dan kasih sayang dari sesamanya....






Comments

Popular Posts